Sabtu, 14 September 2013

Makalah menyatuni kaum Dhuafa
Pendidikan Agama Islam



Kelompok : 1
Disusun Oleh:  -
                           -
                           -
                           -
                           -
SMK DAARUL ULUUM
TKJ (Teknik Komputer Jaringan)
JL. Pedurenan raya no. 53 jakara selatan
Telp. (021) 57950676 FAX. (021)57950675
Wibeside :
http://smkdu.com


Kata Pengantar

Segala  puji  hanya  milik  Allah SWT.  Shalawat  dan  salam  selalu tercurahkan kepada Rasulullah SAW.  Berkat  limpahan  dan rahmat-Nya penyusun  mampu  menyelesaikan  tugas  makalah ini guna memenuhi tugas  mata kuliah Agama Islam.


Agama  sebagai  sistem  kepercayaan  dalam  kehidupan  umat  manusia  dapat  dikaji  melalui  berbagai  sudut  pandang.  Islam  sebagai  agama  yang  telah  berkembang  selama  empat  belas  abad  lebih  menyimpan  banyak  masalah  yang  perlu  diteliti,  baik  itu  menyangkut  ajaran  dan  pemikiran  keagamaan  maupun  realitas  sosial,  politik,  ekonomi  dan  budaya.

Dalam penyusunan tugas atau materi ini, tidak sedikit hambatan yang penulis hadapi. Namun penulis menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi ini tidak lain berkat bantuan, dorongan, dan bimbingan orang tua, sehingga kendala-kendala yang penulis hadapi teratasi.

Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang menyantuni kaum Duafa, yang kami sajikan berdasarkan materi dan informasi, referensi, dan berita. Makalah ini di susun oleh penyusun dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari diri penyusun maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Allah akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.

Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan menjadi sumbangan pemikiran kepada pembaca khususnya para SMK DAARUL ULUUM Saya sadar bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan jau dari sempurna. Untuk itu,  kepada  guru mapel saya  meminta  masukannya  demi  perbaikan  pembuatan  makalah  saya  di  masa  yang  akan  datang dan mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca.









BAB I
PENDAHULUAN


A.    Latar Belakang

Kaum dhuafa adalah kelompok manusia yang dianggap lemah atau mereka yang tertindas. Adalah mereka yang tak bisa hijrah karena terhalang baik sosial maupun ekonomi fakir dan miskin tertekan keadaan bukan karena malas, mereka yang kurang tenaga (bukan karena malas), mereka yang kurang kemampuan akalnya ( bukan karena malas ) dan atau mereka yang terbelakang pendidikannya. Itu adalah sebagian dari pengertian kaum dhuafa'.
Kita mengetahui bahwasannya Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam adalah pecinta kaum dhuafa. Ada hadist Rasulullah yang mengingatkan akan pentingnya membantu sesamanya dalam berbagai hal yang berkaitan dengan kebaikan yang artinya :"Rasulullah SAW bersabda : "Seorang Muslim adalah saudara Muslim yang lain. Siapa saja yang berusaha memenuhi kebutuhan saudaranya, Allah akan memenuhi kebutuhannya. Siapa saja yang menghilangkan kesusahan dari seorang Muslim, Allah akan menghilangkan salah satu kesusahannya pada Hari Kiamat." (HR. Muttafaq 'alaih).

B.    Rumusan Masalah

1.    Apa Pengertian kaum dhuafa ?
2.    Tulis ayat dan cari pengertian ayat Q.S AL-isra:26-27!
3.    Tulis kandungan tajwid ayat Q.S AL-isra:26-27!


C.    Tujuan 

1.    Menjelaskan Pengertian kaum dhuafa
2.    Menjelaska ayat dan cari pengertian ayat Q.S AL-isra:26-27!
3.    Mengetahui kandungan tajwid ayat Q.S AL-isra:26-27!














BAB II
Q.S.AL-ISRA AYAT 26-17




26. Dan berikanlah kepada keluarga-keluarga yang dekat akan haknya, kepada orang miskin dan orang yang dalam perjalanan; dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros.
27. Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara setan dan setan itu adalah sangat ingkar kepada Tuhannya
Tajwid
1.         الْقُرْبَى          = Idhar Qamariyah (Alif lam bertemu qaf)
2.         وَابْنَ السَّبِيلِ   = Qalqalah Sughra (Ba’mati ditengah kata)
3.         تَبْذِيرًا           = Mad Tabi’i (Kasrah bertemu ya’ sukun)
4.         الشَّيَاطِينِ       = Idgham Syamsiyah (Alif lam bertemu syin)

BAB III
ARTI PERKATA

Arti Kata


Ø  وَآتِ                  = Dan berikanlah
Ø  ذَا الْقُرْبَى            = Kepada keluarga terdekat
Ø  حَقَّهُ                  = Akan haknya
Ø  وَالْمِسْكِينَ           = Dan orang miskin
Ø  وَابْنَ السَّبِيلِ        = Dan orang yang dalam perjalanan
Ø  وَلا تُبَذِّرْ تَبْذِيرًا    = Dan janganlah menghamburkan hartamu secara boros
Ø  إِنَّ الْمُبَذِّرِينَ        = Sesungguhnya pemboros itu
Ø  كَانُوا               = Adalah
Ø  إِخْوَانَ              = Saudara
Ø  الشَّيَاطِينِ             = Setan- setan
Ø  وَكَانَ                  = Dan adalah
Ø  الشَّيْطَانُ              = Setan
Ø  لِرَبِّهِ                   = Kepada Tuhannya

BAB IV
ISI KANDUNGAN

            Dalam ayat ini secara tegas Allah memerintahkan kepada kita untuk menyisihkan sebagian rizeki yang kita punya (besrsedekah) kepada kerabat dekat, Oran miskin, dan ibnu sabil (Orang yang dalam perjalanan). Karena memang dalam harta yang kita punya ada hak-hak mereka. Peringkat pertama Orang yang kita beri sedekah adalah keluarga dekat, Orang miskin, dan Orang kehabisan bekal dala perjalanan.
            Islam sangat memperhatika kehidupan sosisal umatnya, dengan sedikit berbagi inyaallah dapat tercapai pemerataan ekonomi yang berdampak pda kesejahteraan masyarakat sosial. Dengan selalu menerapkan pola hidup sederhana (sesuai kebutuhan) da tidak berlebih-lebihan, inya Allah kita akan terhindardari hasutan setan. Dan bentuk konsekuensinya adalah Allah mensaudarakan umatnya (orang-orang) yang boros dengan setan yang di laknat di hari kiamat.
            Sebagai umat muslim profesional, kita juga diharuskan untuk bisa memperhatikan skala psioritas antara kebutuhan dan keingginan, agar tidak terjebak dalam pola hidup boros yang merupakan akhlak tidak terpuji.
Pada setiap harta seseorang terdapat milik orang lain. Karena secara tidak langsung harta yang dimiliki merupakan hasil bantuan orang lain (QS.Adz-Dzariat {51}:19). Mengenai distribusi pemberian hak, hendaklah kaum kerabat didahulukan kemudian orang- orang yang hidup dalam kemiskinan, juga orang- orang yang sangat membutuhkan termasuk ibnu sabil atau musafir (QS. Al-Baqarah {2} :177)
Dengan ditunaikannya hak dengan cara yang baik, juga pelayanan yang prima yang telah diberikan, maka dengan sendirinya akan mempererat persaudaraan dan tali kasih sayang (QS.At-Taubah {9}:103)
Memberi kepada orang lain merupakan perbuatan yang sangat mulia karena dapat meringankan beban orang lain, sementara menghamburkan- hamburkan harta merupakan perbuatan yang sangat tercela (QS.Al-Isra {17}:29), karena megikuti gaya hidup setan dengan mengumbar hawa nafsu yang ada pada diri sendiri (QS.Al-Isra {17}:21). Dan setan itu sendiri makhluk yang sangat ingkar pada Tuhannya. (QS.An-Nuur {24}:21.



BAB V
KESIMPULAN


Memahami ayat-ayat Al Qur’an tentang perintah menyantuni kaum dhuafa
Kompetensi Dasar :
Menampilkan perilaku menyantuni kaum Dhu’afa seperti terkandung dalam QS Al Isra : 26-27 dan QS Al Baqarah : 177.

Indikator :

• Mampu mengidentifikasi perilaku menyantuni kaum dhu’afa seperti yang terkandung dalam QS Al Isra’26-27.
• Mampu mempraktekan perilaku menyantuni kaum dhu’afa seperti yang terkandung dalam QS Al isra’ 26-27.
• Mampu menunjukkan perilaku menyentuni kaum dhu’afa seperti yang terkandung dalam QS Al Isra’ : 26-27.

Tujuan Pembelajaran :
• Siswa dapat mengidentifikasi perilaku menyantuni kaum dhu’afa seperti yang terkandung dalam QS Al Isra’26-27.
• Siswa dapat mempraktekan perilaku menyantuni kaum dhu’afa seperti yang terkandung dalam QS Al isra’ 26-27.

• Siswa dapat menunjukkan perilaku menyentuni kaum dhu’afa seperti yang terkandung dalam QS Al Isra’ : 26-27.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar